8 Manfaat Daun Serpih Untuk Kesehatan Luar Biasa

SehatFisik May 26, 2023

Serpihan daun atau nama ilmiahnya Strobilanthes crispus adalah daun dari tanaman herba yang dikenal sebagai pohon patah. Manfaat daun patah sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti batu ginjal, diabetes tipe 2 dan lain-lain.

Pohon kaca pecah juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti kaca pecah, kaca pecah, jin karang, jin batu dan karang bayam. Ia juga dikenal sebagai hai mian jiang jun oleh masyarakat Tionghoa.

Pohon sempalan ini dipercaya berasal dari Madagaskar dan telah menyebar ke Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya.

manfaat daun hancur
Pohon yang rusak
Sumber gambar: MokkiCC BY-SA 4.0, melalui Wikimedia Commons

Daun sereh terkenal sebagai ramuan tradisional yang digunakan untuk mengobati batu empedu, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), luka dan obat pencahar.

Melihat potensinya yang menggembirakan, kajian ilmiah pun dilakukan untuk membuktikan khasiat daun patah.

Artikel ini mencantumkan manfaat daun patah berdasarkan dukungan kajian ilmiah:

1. Dapat Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Daun ketumbar berkhasiat bagi penderita diabetes atau diabetes tipe 2 karena khasiatnya yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

Sebuah penelitian yang menjadikan daun pecah sebagai teh melaporkan bahwa ekstrak teh daun pecah yang difermentasi dan tidak difermentasi dapat menurunkan kadar gula darah pada hewan penderita diabetes. [1]

Menariknya, teh daun pecah yang tidak difermentasi juga menurunkan kadar gula darah pada hewan dengan kadar gula darah normal.

Ada penelitian lain yang juga menemukan bahwa jus pecahan kaca juga menurunkan kadar gula darah pada hewan diabetes dan normal. [2]

2. Dapat Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol

Serbuk daun juga dapat membantu memperbaiki profil lipid (lemak) seperti menurunkan kolesterol total, trigliserida dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) serta meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa teh daun pecah dapat membantu meningkatkan profil lipid hewan diabetes dan normal. [1]

Efek yang sama juga dilaporkan dalam penelitian lain yang menggunakan jus daun patah pada hewan diabetes dan normal. [2]

3. Dapat Membantu Menyembuhkan Luka

Seperti penggunaannya dalam pengobatan tradisional, daun patah juga bermanfaat dalam membantu penyembuhan luka.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa sari daun yang patah dapat meningkatkan penyembuhan luka secara signifikan. [3]

Penelitian lain juga melaporkan bahwa luka yang diobati dengan ekstrak daun sempalan lebih cepat sembuh dan ukuran bekas lukanya lebih kecil. [4]

4. Kaya akan Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi sel-sel sehat dalam tubuh dari stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan.

Stres oksidatif sering dikaitkan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, kanker atau Alzheimer.

Ada sebuah penelitian yang menemukan bahwa daun pecah mengandung beberapa senyawa antioksidan yang hebat seperti katekin, luteolin, apigenin, epicatechin, naringenin, rutin, myricetin dan kaempferol. [5]

5. Berpotensi Mencegah dan Mengobati Kanker

Serpihan daun juga berpotensi digunakan untuk mencegah dan mengobati kanker.

Ada banyak penelitian awal yang menunjukkan bahwa daun patah berpotensi mencegah kanker seperti kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara.

Sebagai contoh, sebuah studi pada hewan menemukan bahwa ekstrak daun patah menunjukkan sifat yang dapat mencegah pembentukan kanker usus besar. [6]

Studi lain menemukan bahwa teh daun pecah menunjukkan sifat antikanker terhadap sel kanker payudara. [7]

6. Berpotensi Mengurangi Sakit Maag

Manfaat daun patah juga ternyata berpotensi dalam membantu melindungi lambung dari luka (borok) yang disebut juga tukak lambung.

Manfaat ini dapat dilihat pada penelitian pada hewan yang menemukan bahwa ekstrak daun patah ini menunjukkan perlindungan terhadap lambung dengan mengurangi pembentukan luka pada selaput perut. [8]

Ekstrak daun beling ini juga meningkatkan produksi mukosa, yaitu lapisan pelindung lambung dari asam lambung.

7. Dapat Mencegah dan Mengobati Batu Karang

Seperti penggunaannya dalam pengobatan tradisional, daun patah juga ditemukan untuk mencegah dan mengobati batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk akibat penimbunan mineral dan garam di dalam ginjal (ginjal) seperti kalsium dan oksalat.

Beberapa masyarakat percaya bahwa serpihan daun ini dapat memecahkan batu ginjal.

Penelitian pada hewan melaporkan bahwa ekstrak daun patah dapat meningkatkan pembubaran kalsium dan oksalat dalam urin yang pada gilirannya dapat mencegah pembentukan batu ginjal. [9]

Sebuah laporan kasus yang melibatkan kucing yang menderita batu empedu ditemukan bahwa pemberian kapsul daun yang dihancurkan selama 3 hari berturut-turut berhasil menghilangkan batu empedu yang dialami hewan tersebut. [10]

Namun, studi klinis pada manusia masih terbatas.

8. Sifat antibakteri

Daun serpihan juga bermanfaat dalam membantu melawan infeksi bakteri karena sifat antibakterinya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak etanol daun patah menunjukkan sifat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus (S.aureus) dan Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae). [11]

Bakteri tersebut adalah bakteri yang biasanya menyebabkan keracunan makanan, radang paru-paru (pneumonia), infeksi pembuluh darah serta infeksi tulang dan sendi.

Risiko dan Efek Samping

Secara umum, konsumsi air rebusan daun patah atau produk yang mengandung daun patah aman dikonsumsi asalkan mengikuti takaran yang ditentukan pada produk tersebut.

Studi toksisitas yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa tidak ada tanda-tanda toksisitas untuk jus daun pecah yang diamati untuk hewan yang diberi dosis maksimum 4900 mg/kg berat badan. [12]

Ringkasan

Manfaat daun patah telah digunakan masyarakat pada masa lalu dalam pengobatan tradisional.

Studi ilmiah juga menemukan bahwa daun patah memiliki banyak khasiat yang paralel dengan penggunaan tradisional daun ini.

Studi lebih lanjut, terutama studi klinis, masih diperlukan untuk lebih memperkuat hasil studi yang sudah ada.

Leave a Comment

Artikel Terkait