Enaknya menikmati minuman manis saat lebaran, gula bisa membahayakan anak

SehatFisik May 22, 2023

Mama Papa tahukah dampaknya jika anak terlalu banyak mengonsumsi gula, terutama pada minuman manis? Mama Papa perlu memantau bagaimana anak-anak makan.

Ibu dan Ayah harus mengontrol asupan gulanya meski anak-anak akan ngotot ingin yang manis-manis ini.

Nah, di sela-sela obrolan Mama Papa dengan sanak saudara itu, pastikan Mama Papa ‘menatap’ anak-anak kecil itu. Jangan biarkan mereka minum terlalu banyak air manis.

Bahaya Asupan Gula Tinggi pada Anak

1. Risiko Gula Terhadap Kesehatan

gula - demam

Pada minuman manis, meski diiklankan sebagai ‘0-gula’, sebenarnya masih memiliki kandungan gula atau pemanis yang tinggi.

Jika anak-anak mengonsumsi minuman ini dalam jumlah banyak, efeknya akan memaksa tubuh mereka memproduksi hormon lain yang berfungsi untuk menaikkan kembali kadar gula.

Lama kelamaan kadar gula ini akan menyebabkan rusaknya produksi insulin, dan akan menyebabkan penyakit diabetes. Mengkonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi juga dapat menyebabkan sakit maag dan rasa tidak nyaman di tenggorokan nantinya.

Anak-anak mungkin merasa ingin muntah, batuk, dan mungkin memiliki berbagai jenis alergi. Anak-anak sedang dalam proses tumbuh kembang sehingga daya tahan tubuh mereka kembali rendah.

2. Gigi Rusak atau Berlubang

kerusakan gigi

Gula atau minuman manis juga bisa menjadi penyebab peningkatan laju pembentukan karies gigi mereka. Jadi, itulah mengapa penting bagi kami untuk tidak merekomendasikan memperkenalkan gula kepada anak kecil yang sedang tumbuh.

Hebatnya lagi, Mama sendiri yang rutin memeriksakan kesehatan gigi minimal dua kali dalam setahun di klinik gigi terdekat.

Mama tidak ingin anak-anak dimanja sejak kecil kan?

3. Mengganggu Pembelajaran dan Merusak Memori

gula - kehilangan fokus
Kredit Gambar: GenPI.co

Memang benar bahwa anak membutuhkan gula untuk energi. Namun Mama Papa harus memastikan bahwa karbohidrat yang diberikan pada anak berasal dari sumber yang bergizi.

Asupan gula yang berlebihan dapat merusak keterampilan kognitif dan pengendalian diri mereka. Kelebihan gula juga akan menyerang tiga ‘area’ penting yang berkaitan erat dengan daya ingat anak.

Itu sebabnya jika Anda menyuruh anak-anak untuk menghafal sesuatu, mereka akan sulit mengingatnya, bahkan jika hal-hal yang Anda suruh mereka hafal itu mudah. Bukan hanya menghafal, sulit untuk membuat mereka fokus bahkan selama 10 menit.

4. Hiperaktif & Risiko Kejang

hiperaktif

Bila anak terlalu banyak mengonsumsi gula juga bisa menjadi penyebabnya demam gula kepada anak-anak.

Anak akan menjadi hiperaktif, tidak bisa duduk diam dan sulit dikendalikan. Mereka juga berisiko kejang atau terkejut.

Jadi, jika tuan rumah menyajikan air, Ayah dan Ibu harus menontonnya, jangan sampai anak terlalu banyak minum air manis. Paling tidak, bilas dengan air biasa.

5. Kurangnya minat terhadap makanan bergizi

Saya tidak mau makan sayur

Jika anak Mama Papa sudah dibiasakan dengan makanan sehat dan bergizi seperti sayur dan buah sejak kecil, tidak menjadi masalah untuk menjaga pola makan yang sehat bagi mereka.

Mereka sudah tahu bahwa makan sayur itu baik dan akan berusaha mengurangi makanan yang tidak sehat. Namun akan berbeda jika Mama Papa membeberkan makanan atau minuman manis dan snack terlebih dahulu.

Anak tidak akan segan-segan untuk tidak makan sayur dan diam-diam membuang sayur. Hanya ada satu alasan yang akan diberikan, itu tidak baik, ujarnya.

Itu sebabnya Mama Papa harus mengenalkan mereka pada berbagai jenis sayuran agar mereka tertarik untuk memakannya. Awalnya mungkin anak tidak mau makan tapi lama kelamaan akan makan juga.

Mama dan Papa harus ingat bahwa konsumsi gula yang berlebihan lebih banyak merugikan anak daripada manfaatnya.

Selain menghindari risiko mereka terkena penyakit kronis di usia muda, Mama Papa juga harus memantau pola makannya.


Kerusakan gigi? Bunda ingin tahu bagaimana cara merawat gigi anak? Klik DI SINI.

Leave a Comment

Artikel Terkait