13 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui agar Bayinya Tumbuh Sehat

SehatFisik March 31, 2023

ADA anjuran, pasti ada larangan. Ada baik, pasti ada juga yang buruk. Demikian pula makanan bagi ibu yang kini menyusui bayinya. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari supaya bayi Bunda selalu tumbuh sehat dan pintar.

Mengapa ada makanan yang dilarang untuk ibu menyusui? Ya, karena makanan yang dilarang mengandung zat yang justru bisa membuat bayi tidak sehat. Sebab, makanan yang dikonsumsi Bunda bisa menyebabkan kualitas ASI menurun.

Tidak hanya itu. Ada juga makanan yang bisa menyebabkan si kecil kena kanker pada waktu-waktu mendatang. Iihhh, sangat menakutkan….

Ada juga makanan yang Bunda konsumsi bisa menyebab si bayi muntah berak, alergi sehingga membuat bayi menangis terus-menerus, batuk, mengi, dsb.

Oleh karena itu, Bunda yang sekarang menyusui buah hati harus memperhatikan makanan apa yang berpengaruh negatif pada bayinya. Makanan apa yang justru menyebabkan si bayi terganggu kesehatannya.

Sebelumnya, sehatfisik.com telah menyajikan artikel tentang 10 vitamin dan makanan yang perlu Bunda konsumsi biar bayinya sehat sekaligus pintar.

Daftar 13 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui

Makanan yang Dilarang untuk Ibu hamil

Berikut ini daftar 13 makanan yang dilarang untuk ibu menyusui karena bisa membuat bayi Bunda terganggu kesehatannya. Bahkan, bisa membuat si kecil sakit yang akhirnya merepotkan Bunda.

Ke-13 makanan larangan bagi ibu menyusui adalah:

1. Ikan Tuna Sirip Kuning, Makarel, dan Todak

Beberapa ikan laut ini mengandung mercuri tinggi. Ada ikan yang kandungan merkurinya paling tinggi, tinggi, rendah, dan lebih rendah. Kandungan merkuri didapat dari limbah berbagai pabrik besar, seperti pabrik tambang, semen, baja, dsb.

Ikan yang kandungan merkurinya tertinggi adalah ikan marlin, todak, hiu, toman, telang, makarel raja, tuna begeye, dan tuna sirip kuning. Ikan yang kandungan merkurinya tinggi adalah kerapu, chilean sea bass atay ikan salju dan ikan tuna albacore putih.

Bunda yang menyusui bayi hendaknya menghindari konsumsi kedua kelompok ikan laut tersebut karena bisa berpengaruh buruk pada kesehatan si buah hati di masa depannya.

Putra-putri Bunda bisa terkena penyakit kanker atau keracunan akibat ASI yang dikonsumsinya. Yakni, ASI yang terkontaminasi oleh merkuri dalam tubuh ikan-ikan di atas.

 

Bunda bisa mengganti dengan ikan lain yang sehat dan tidak menebar bibit penyakit. Misalnya ikan salmon yang kaya dengan omega3. Demikian pula ikan tuna, daging ayam dan kuning telur.

uh, nikmatnya minum kopi. tetapi bunda sedikit aja ya???

2. Minuman Kopi, Teh dan Cokelat

Minuman yang mengandung kafein tinggi seperti minuman kopi, teh dan cokelat perlu dihindari. Mengapa? Bayi Anda masih terlalu muda untuk menerima ASI yang di dalamnya terdapat kandungan kafein.

Minuman berkafein bisa menyebabkan bayi Anda mengalami diare, perut kembung, suka menggeliat, muntah, dsb.

Kandungan kafein dalam kopi cukup tinggi. Secangkir minuman kopi mengandung kafein 80 – 125 mg. Tentu saja, tiap jenis kopi berbeda kandungan kafeinnya. Minuman teh mengandung 40 mg dan kafein dalam cokelat adalah 5 – 35 mg untuk cokelat 100 gram.

Oleh karena itu, Bunda sementara jangan mengonsumsi minuman dengan kafein, terutama minuman kopi yang kafeinnya sangat tinggi.

Tetapi, jika Bunda tidak bisa meninggalkan minuman-minuman itu, ya minumnya sedikit saja. Misalnya, satu cangkir sehari dan kopi atau tehnya tidak terlalu kental (banyak).

Selain itu, Bunda juga harus menghindari konsumsi alkohol. Tidak hanya membuat Bunda dan bayinya tidak sehat, minum alkohol justru bisa menghambat produksi air susu ibu.

3. Makanan Mentah/Tidak Dimasak

Bunda suka makan dengan lalapan? Misalnya, lalapan sushi, sayuran, telur mentah, dsb. Saat Bunda masih menyusui si kecil, Bunda jangan mengonsumsi makanan mentah.

Misalnya, mengonsumsi lalapan. Untuk sementara selama ibu menyusui, kebiasaan itu harus Bunda hindari. Makanan mentah bisa mengakibatkan Bunda terkena racun atau virus dari makanan yang Bunda konsumsi.

Bunda bisa terkena diare, mual, muntah dan sebagainya. Bahkan, Bunda bisa pingsan. Reaksi buruk itu juga bisa mengenai si kecil yang minum ASI yang tercemar racun dari makanan mentah yang Bunda konsumsi.

4. Semua Buah Jeruk, Rasa Asam

Hindari makanan-makanan dengan rasa asam. Misalnya, semua jenis buah jeruk. Bayi Bunda belum mampu menerima asupan vitamin C yang terkandung dalam buah jeruk atau buah lain yang rasanya asam.

Jika ingin mengonsumsi buah, pilih saja buah lain yang rasanya tidak asam. Misalnya, pepaya, pisang, dsb. Atau menunggu sampai pencernaan si kecil mampu menerima makanan rasa asam tetapi selalu sehat.

5. Bawang Putih Mentah, Aromanya Menyengat

Bunda sebaiknya tidak mengonsumsi bawang putih mentah. Sebab, aroma bawang mentah juga terasa pada ASI. Akibatnya, banyak bayi yang menolak untuk mengonsumsi ASI dari Bunda karena bau yang menyengat akibat mengonsumsi bawang mentah.

Jika Bunda ingin mengonsumsi bawang putih, ya konsumsi bawang putih yang sudah dimasak, bukan bawang putih mentah..

6. Makanan Pedas seperti Cabai

Mengonsumsi makanan pedas juga bisa berpengaruh negatif pada bayi. Misalnya, bayi Bunda terkena diare. Tidak hanya dari cabai. Makanan lain yang terasa pedas seperti merica dan jahe, juga bisa menyebabkan ASI Bunda tercemar sehingga bisa membuat bayi Anda sakit.

Tidak hanya si kecil. Bunda juga bisa terkena efek negatif dari mengonsumsi masakan pedas. Ya, jika pedasnya sedikit, tak apa. Yang dilarang sama sekali adalah makanan dengan rasa pedas tinggi dan mengonsumsinya berulangkali.

Tetapi, untuk amannya, baik aman untuk Bunda ataupun aman untuk si bayi, ya hindari makanan rasa pedas sampai bayi Anda kira-kira umur 6 bulan. Yakni, sampai saluran cerna si kecil kuat.

7. Usus dan Lambung Bisa Mengalami Iritasi

Hati-hati dengan mengonsumsi sayuran kubis, brokoli, kembang kol, dan terong. Mengosumsi beberapa sayuran ini bisa membuat perut bayi Anda kembung, sering menggeliat, kolik, dsb. Bahkan, menangis tiba-tiba yang bisa menyebabkan kolik.

Konsumsi sayuran-sayuran itu juga bisa menyebabkan lambung dan usus dari bayi Anda mengalami iritasi. Dampaknya, bayi Bunda muntah-muntah setelah mengonsumsi ASI.

8. Bisa Berakibat Kematian

Bunda pernah mengalami alergi kacang? Jika ya, untuk sementara Bunda jangan mengonsumsi semua jenis kacang-kacangan. Efeknya bisa membuat bayi Anda juga mengalami alergi kacangan-kacangan yang lebih berat.

Bayi Anda bisa mengalami diare, muntah-muntah, mual, setelah mengonsumsi ASI dari Bunda.
Risiko lebih berat adalah anafilaksis yang bisa menyebabkan Bunda dan bayinya tidak bisa bernafas tiba-tiba. Bahkan, bisa berakibat kematian.

Alergi juga bisa terjadi ketika Bunda mengonsumsi telur. Jika Bunda alergi dengan telur, ya jangan konsumsi telur. Sebab, itu akan mempengaruhi kesehatan ASI dan kesehatan si kecil.

9. Makanan Cepat Saji: Bisa Berbahaya

Bunda suka mengonsumsi mi instan dan makanan cepat saji lainnya? Jika ya, sementara Bunda masih menyusui si kecil, sebaiknya hindari makanan cepat saji demi kesehatan buah hati.

Mengapa? Karena makanan cepat saji mengandung banyak bahan pengawet dan obat-obatan. Sementara, nutrisi yang terkandung dalam makanan cepat saji sangat sedikit.

Makanan cepat saji juga mengandung MSG (Monosodium Glutamat) atau penyedap rasa yang berbahaya bagi kesehatan si kecil. Bahkan, juga bagi kesehatan Bunda.

Banyak mengonsumsi MSG bisa menyebabkan pusing dan gangguan saraf seperti kesemutan, mati rasa, dan leher terasa seperti terbakar.

Konsumsi MSG juga bisa menyebabkan sakit diabetes (kencing manis).

10. Produk Olahan Susu: Keju, Es Krim, Yoghurt

Bunda sebaiknya juga menghindari konsumsi produk olahan susu. Misalnya, keju, es krim, yoghurt, dsb. Akibat dari konsumsi produk olahan susu ini bisa membuat bayi Bunda mengalami sulit tidur, sakit perut, dan eksim.

Tetapi, jika setelah Bunda mengonsumsi produk olahan susu ternyata bayi Anda tetap sehat, ya Anda bisa tetap mengonsumsi makanan-makanan ini. Yang penting jangan berlebihan atau dibatasi.

11. Lemak Jenuh, Berbahaya bagi Otak Bayi

Makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi juga harus Bunda hindari. Sebab, makanan ini juga akan menghambat perkembangan otak atau kecerdasan anak Anda. Lemak jenuh bisa menghambat produksi omega3, yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu peningkatan kecerdasan otaknya.

Contoh makanan dengan lemak jenuh tinggi antara lain daging sapi, daging babi, masakan olahan daging panggang/asap, paha ayam, krim susu, keju, susu, es krim, ikan sarden, coklat hitam, kentang goreng, ayam goreng, dsb.

12. Makanan Mengandung Banyak Gas dan Asam

Bunda juga harus menghindari makanan yang membuat gas dan keasaman dalam tubuh bertambah tinggi. Sebab, makanan ini akan berpengaruh negatif pada kesehatan si bayi. Makanan dengan karbohidrat kompleks, misalnya pasta atau pizza.

Demikian pula sayuran yang bisa memicu gas dalam saluran cerna, juga harus Bunda hindari. Misalnya bawang, kubis, brokoli, timun, dsb. Atau setidaknya, Bunda harus membatasi konsumsinya sehingga bayi Bunda tetap bisa tumbuh sehat.

13. Obat-obat Tertentu yang Tidak Cocok

Jika Bunda ingin mengonsumsi obat-obat tertentu, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan (paramedis) yang berkompeten. Jangan memilih obat sendiri, yang kemungkinan bisa berpengaruh buruk kepada kesehatan si kecil.

Sebab, seperti halnya makanan yang Bunda konsumsi, obat yang Bunda konsumsi juga bisa berpengaruh pada kesehatan si kecil. Konsumsi obat juga akan mempengaruhi kualitas ASI untuk bayi Bunda.

Baca Juga Artikel Terkait Ibu Hamil:

Demikian artikel mengenai makanan dan minuman yang dilarang untuk ibu menyusui supaya bayinya tetap tumbuh sehat dan cerdas. Terima kasih atas kunjungannya dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua.

Leave a Comment

Artikel Terkait